JATENGKU.COM, SUKOHARJO — Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian Kelompok Wanita Tani (KWT) dan mendukung keberlanjutan lingkungan, penggunaan pupuk organik sebagai energi alternatif semakin mendapat perhatian. Pupuk organik memerlukan fasilitas penyimpanan yang efektif untuk menjaga kualitas dan ketersediaan pupuk.
Untuk menjalankan inovasi tersebut, mahasisawa Jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Infrastruktur (Salsabilla), berinisiasi untuk membuat program kerja yang berjudul “Pembuatan Desain Gudang Penyimpanan Pupuk yang Efektif”. Program ini merupakan bagian dari kerja multidisiplin “Pupuk Organik sebagai Energi Alternatif”, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi pupuk organik bagi petani di Desa Pojok.
Kegiatan ini dimulai dengan analisis kebutuhan dan kondisi lapangan di Desa Pojok. Tim KKN melakukan survei untuk mengidentifikasi jenis pupuk organik yang diproduksi, volume penyimpanan yang diperlukan, serta tantangan yang dihadapi dalam penyimpanan pupuk saat ini. Setelah mengumpulkan data, tim merancang desain gudang yang mempertimbangkan aspek sirkulasi udara, kelembapan, dan aksesibilitas.
Desain gudang penyimpanan yang dihasilkan memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan pupuk dalam jumlah besar, dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik untuk menjaga kelembaban. Selain itu, desain ini juga mempermudah akses bagi petani untuk mengambil dan menyimpan pupuk. Prototipe visualisasi menunjukkan bahwa gudang ini dapat menjadi solusi praktis bagi kebutuhan penyimpanan pupuk organik.
Selain pembuatan desain gudang penyimpanan pupuk, tim KKN juga mengadakan sosialisasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) serta peternak setempat mengenai manfaat penggunaan pupuk organik serta cara pengolahan limbah ternak agar lebih bernilai guna. Tim KKN juga mengajarkan bagaimana komposisi yang tepat dalam menggunakan limbah ternak untuk pembuatan pupuk organik dengan praktik secara langsung dengan Kelompok Wani Tani (KWT).
Kelompok Wanita Tani (KWT) dan peternak desa setempat menyambut baik inovasi ini. Dengan adanya gudang penyimpanan pupuk yang efektif, diharapkan petani di Desa Pojok dapat lebih mudah mengakses pupuk organik yang berkualitas, sehingga produksi pertanian semakin meningkat.
Program kerja ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah penyimpanan, tetapi juga mendorong keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik di masyarakat.
Penulis: Salsabilla, Jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Infrastruktur, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro.