JATENGKU.COM, SUKOHARJO – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh Nur Syifa Fauziah mahasiswa Universitas Diponegoro di Desa Jangglengan mengusung program kerja: Pembuatan Peta Tutupan Lahan sebagai alat bantu untuk pemantauan dan pengelolaan wilayah desa.
Desa Jangglengan, memiliki berbagai potensi alam, seperti lahan pertanian, tegalan, ladang, tambang, dan kawasan pemukiman. Namun, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan perubahan iklim yang semakin nyata, permasalahan dalam pengelolaan lahan mulai muncul, seperti konversi lahan yang tidak terkendali, penurunan kualitas lingkungan, serta keberlanjutan produksi pertanian yang terancam.
Program pembuatan peta tutupan lahan di Desa Jangglengan juga memiliki relevansi langsung dengan beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB.
Salah satunya adalah SDG 15: Kehidupan di Darat, yang bertujuan untuk melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pemanfaatan secara berkelanjutan ekosistem darat. Pengelolaan lahan yang lebih baik, yang tercermin melalui peta tutupan lahan ini, dapat membantu untuk menjaga keragaman hayati dan mencegah kerusakan ekosistem.
Selain itu, pembuatan peta tutupan lahan juga mendukung SDG 2: Tanpa Kelaparan, karena dengan pemetaan yang lebih jelas mengenai kawasan pertanian, pemerintah desa dapat lebih mudah merencanakan dan meningkatkan ketahanan pangan serta distribusi sumber daya alam yang lebih merata.
Pada Senin, 3 Februari 2025, hasil cetak Peta Tutupan Lahan diserahkan kepada pihak Pemerintah Desa yang diwakili oleh Bapak Hafidz selaku Penanggung Jawab Desa Jangglengan. Pada kesempatan tersebut mahasiswa KKN juga memaparkan hasil Peta Tutupan Lahan dan pentingnya pembaruan peta tutupan lahan untuk memberikan informasi yang jelas tentang kondisi fisik dan penggunaan lahan di desa.
Mahasiswa KKN berharap, Peta Tutupan Lahan menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk menciptakan desa yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, sejalan dengan tujuan pembangunan yang ada dalam SDGs. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses ini, Desa Jangglengan akan memiliki pondasi yang kuat untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan ekonomi mereka di masa depan.
