JATENGKU.COM, Wonogiri — Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen inventori di lingkungan pemerintahan desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan pelatihan penerapan kartu Kanban bagi perangkat Desa Panekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Panekan pada Rabu, 24 Januari 2025.
Pelatihan ini diinisiasi oleh Bima Prianggada, mahasiswa jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik, sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan konsep Kanban sebagai metode manajemen inventori berbasis visual yang dapat membantu perangkat desa dalam mengelola persediaan aset dan logistik kantor desa secara lebih efektif.
Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapatkan pemahaman tentang prinsip dasar Kanban, manfaatnya dalam pengelolaan barang milik desa, serta langkah-langkah implementasi yang dapat diterapkan di kantor desa. Bima Prianggada menjelaskan bahwa penerapan kartu Kanban dapat membantu perangkat desa dalam mengontrol persediaan kebutuhan operasional, menghindari kelebihan atau kekurangan stok barang, serta meningkatkan efisiensi kerja di lingkungan pemerintahan desa.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi perangkat desa dalam mengelola inventori dengan lebih terstruktur. Dengan sistem Kanban, pencatatan dan pengendalian barang dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga operasional kantor desa menjadi lebih efektif,” ujar Bima.
Para perangkat desa yang mengikuti pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi dengan aktif berdiskusi dan bertanya mengenai penerapan sistem ini dalam administrasi desa. Salah satu peserta menyampaikan bahwa metode ini berpotensi membantu dalam pengelolaan aset desa agar lebih transparan dan efisien.
Sebagai penutup, sesi praktik dilakukan dengan simulasi penggunaan kartu Kanban dalam pengelolaan inventori kantor desa. Diharapkan, setelah pelatihan ini, perangkat desa dapat menerapkan sistem Kanban dalam operasional sehari-hari, sehingga manajemen persediaan barang di kantor desa menjadi lebih optimal.